Thursday, November 5, 2009

Al-Quran: Ayat Tentang Besi


.. Kebenaran Alquran dalam sorotan ... Ayat tentang Besi ... 

QS 11:1 Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun
dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari
sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.
 

QS 11:14. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu
(ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan
dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka
maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?

Pernyataan pada ayat di atas sangatlah menarik. Disampaikan bahwa ayat-
ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan terperinci yang disusun
dari Allah yang maha bijaksana dan maha tahu. Seterperinci apakah?,
sedalam apakah?. Kita manusia dengan segala peradabannya, belum tentu
mampu menyingkap semua keterperinciannya, bahkan mungkin sampai hari
penghacuran tiba. Yang menarik Surat Besi pada Al Qur'an ini memiliki
kesesuaian antara kenyataan tentang besi dan susunan ayat, penempatan,
dan lain-lainnya pada surat besi. Ayat yang tersaji seolah
memerincikan tentang Besi. "Miracle" ini kemudian dipahami setelah
ilmu pengetahuan memahami tentang unsur Besi ini. Kadang, terpikir
oleh saya, apakah para ilmuwan Islam (jika memang punya kemampuan dan
semangat meneliti) memiliki juga kemampuan untuk memahami ayat lebih
dari sekedar menghubung-hubungkan, tapi memang menemukan sesuatu yang
baru dan kemudian menerapkannya ?.

Berikut ini saya kutipkan tulisan buku karya Arifin Muftie MATEMATIKA
ALAM SEMESTA Bab 9 yang bukunya diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama
Bandung, 2004. Perihal unsur logam besi ini juga, kalau saya tak salah
merupakan kutipan (tapi saya lupa sumbernya aslinya). 


Berikut ini, bagian yang penting mengulas tentang unsur ini :
Surat Besi (Hadid) turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal
terbentuknya Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami
jika cukup banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan
harta bagi kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat wa
anzalnal-hadida, ayat 25. Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik
Ben Nabi, laksana "kilauan anak panah" yang menarik perhatian bagi
kaum berakal; yang diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang
menyangkut ketuhanan.

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-
bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu),
dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-
rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat
lagi Maha Perkasa." (al-Hadid 57: 25).

Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir
menghindari terjemahan wa ansalnal-hadida dengan "Kami ciptakan besi",
padahal secara intrinksik seharusnya. "Kami turunkan besi",
sebagaimana terjemahan "Kami turun¬kan bersama mereka al-Kitab dan
mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)". Mengapa
demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi
diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?

Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia
bertambah. Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed
Asadi berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit".

Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat
tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.

Elemen Berat Besi, Fe-57

Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel perio***.
Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa "membedah" elemen
kimia besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata
al- hadid. Tanpa mengenal sifat¬sifat besi, pembaca tidak akan
mengetahui "keindahan" Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.

Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari 'al' (31) dan
'hadid' (26). Tabel al-jumal bisa dilihat pada Tabe15.4.

Alif = 1, Lam = 30, Ha' = 8, Dal= 4, Ya' = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 +
10 + 4 = 31 + 26 = 57.
 


Fakta Pertama
 
=========
Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (al-juntal)
57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan
koefisien angka 3.

Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama
digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi
adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang
berarti "elemen suci" dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama
ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus
Aurelius dan Commodus menghubung¬kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu
kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di
mana hanya 4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54,
Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1).

ISOTOP BESI

Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh
Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil
Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil
Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari
Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun

Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah
tabel perio***. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil
mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya,
misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron.
Fe-57 juga diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar
2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar untuk mengubah status Fe
+2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi-itulah mengapa
hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting,
Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.


Fakta Kedua
 
========
Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
 

· Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid, 

dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga. 

· Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.
 

· Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al-jumal dari kata "al".
 

· Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol. 

Surat al Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957. 

· Peneliti al-Qur'an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat 

ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) 
adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada" atau
berarti juga "yang mempunyai 4 tingkatan energi".
 

· Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi: 

Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe-56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; 
yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451. 

· Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 

atau: 54565758 = 19 x 2871882 

· Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
 

· Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57:25) ditunjukkan dengan angka 19.

5+7+2+5=19.

· Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah al-Qur'an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel perio***.
 

· Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib karena angka-angka tersebut merupakan:
· 57×29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +...+ 57 atau (19 x 87)
 

Kata "besi" dalam al-Qur'an disebut 9 kali dalam 6 ayat yang berbeda.
 

Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, di
antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik dari langit melalui
meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu. Besi
diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan nikel
membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa
untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa. 


Sedangkan nomor surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga
memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil.
Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah
elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan
ayat juga ditunjuk¬kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi
(al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan 19.
 

Subhanallah, alangkah rapinya, Allah menyusun penjelasan melalui
wahyuNya. Tidak ada manusia yang menyusun suatu uraian pada suatu
objek dengan rangkaian yang menjelaskan setiap huruf dan posisinya
justru pada objek itu sendiri. Memang benarlah, tantangan Allah kepada
musia dan jin, tak akan mampu membuat satu surat pun, meskipun saling
tolong menolong. Penyusunannya menggunakan ilmu Allah yang tak
terpesepsikan luasnya oleh ciptaanNya.
 

2 comments: